10 Sistematika Perancangan Pabrik

Sistematika Proses, Sistematika Perancangan Pabrik, Perancangan Produk, Perancangan Proses Dan Kegiatan Produksi Atau Operasional, Perancangan Lokasi Dan Tata Letak Fasilitas Pabrik, Analisa Perhitungan Biaya, Pengadaan Dana Finansial, Realisasi Proyek, Proses Manufaktur, Distribusi Output

Sistematika Perancangan Pabrik Merupakan Proses Yang Berkelanjutan Dan Melibatkan Banyak Aspek Dari Desain Fisik Hingga Manajemen Operasional Untuk Mencapai Tujuan Produksi Yang Diinginkan

    Sistematika perancangan pabrik adalah pendekatan terstruktur untuk merencanakan, merancang dan mengembangkan fasilitas manufaktur atau pabrik. Ini melibatkan serangkaian langkah-langkah dan proses yang terorganisir untuk menciptakan lingkungan produksi yang efisien, produktif dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Sistematika perancangan pabrik mencakup tahap identifikasi kebutuhan, analisis lokasi, perencanaan tata letak, pemilihan peralatan, manajemen sumber daya manusia, perencanaan logistik, keamanan, dan aspek-aspek lain yang relevan.
    Tujuan dari sistematika perancangan pabrik adalah untuk mencapai produksi yang berkualitas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi biaya produksi, dan memastikan keselamatan serta keberlanjutan lingkungan dalam operasi pabrik. Dengan mengikuti sistematika ini, perusahaan dapat menghindari kesalahan yang mahal, meningkatkan efisiensi dan mendukung pertumbuhan bisnis.
    Hampir dipastikan setiap industri atau pabrik akan dirancang dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur aktivitas. Secara singkat bisa dijelaskan bahwa suatu industri atau pabrik akan memiliki tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari konsumennya dengan mengikuti langkah-langkah sistematika perancangan pabrik sebagai berikut:

1. Riset Pasar Dan Peramalan Penjualan

    Riset pasar dan peralaman penjualan merupakan aktivitas untuk mengetahui dan mengidentifikasikan produk apa yang dikehendaki oleh konsumen dan sekaligus disini diramalkan berapa banyak produk yang harus dipenuhi. Kegiatan ini akan sangat membantu didalam menetapkan kapasitas produksi maupun tingkat teknologi yang diaplikasikan.

2. Kebijakan Manajemen

    Aktivitas yang harus dilakukan oleh manajemen guna memformulasikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan kemudian mencoba mengembangkan kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan dalam rangka memberi arahan yang harusn ditempuh oleh industri tersebut.

3. Perancangan Produk

    Hasil dari riset pasar akan memberikan gambaran umum untuk mengetahui macam-macam produk yang harus dibuat oleh industri. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya dibuat rancangan dari produksi yang maksud, lengkap dengan spesifikasi teknisnya. Di sini perlu pula dibuat analisis jual beli. Pembuatan gambar kerja dari produk atau komponen yang akan dibuat dan lain-lain.

4. Perancangan Proses Dan Kegiatan Produksi

    Perancangan proses dan kegiatan produksi merupakan kelanjutan dari aktivitas perancangan produk yang akan ditetapkan cara atau prosedur untuk membuat produk sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan. Berdasarkan metode pengerjaan yang harus dilaksanakan maka sekaligus akan ditetapkan macam-macam mesin atau peralatan atau fasilitas produksi lainnya yang akan dipakai. Demikian pula umumnya operator yang harus melaksanakan waktu standar, kondisi-kondisi pengerjaan dan lain-lain akan ditetapkan dalam langkah ini.

5. Perancangan Lokasi Dan Tata Letak Fasilitas Pabrik

    Disini akan dilakukan analisa lokasi dimana sebaiknya pabrik didirikan dan akan menetapkan aliran material, kebutuhan luas area, pengaturan layout fasilitas produksi dan lain-lain. Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah untuk mengatur aktivitas dan fasilitas yang ada guna memberikan gerakan-gerakan pemindahan material agar bisa diselenggarakan secara efisien selama proses produksi.

6. Analisa Perhitungan Biaya

    Kegiatan untuk menganalisis biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan secara keseluruhan. Berdasarkan analisis biaya ini maka akan bisa ditetapkan besarnya modal atau investasi yang harus diadakan untuk merealisasikan proyek.

7. Pengadaan Dana Finansial

    Mengalokasikan dana finansial untuk menunjang kegiatan produksi. Dana yang dibutuhkan bisa bersifat investasi jangka panjang yang cenderung bersifat tetap seperti misalnya pembelian mesin, peralatan kerja, pengadaan gedung pabrik, dan lain sebagainya. Selain itu juga diperlukan dana finansial yang bersifat jangka pendek yang besarnya bervariasi tergantung pada tingkat operasionalnya.

8. Realisasi Proyek

    Di sini akan direalisasikan pengadaan-pengadaan segala kebutuhan yang diperlukan dalam aktivitas produksi seperti pendirian gedung pabrik, pembelian mesin-mesin, pemasangan mesin-mesin, fasilitas produksi, rekrutmen tenaga kerja dan lain sebagainya.

9. Proses Manufaktur

    Proses manufaktur merupakan kegiatan produksi yaitu kegiatan untuk merubah material (bahan baku) menjadi produk yang dikehendaki perusahaan. Di sini akan meliputi kegiatan pabrikasi yang bertujuan untuk membuat produk atau komponen dan kegiatan perakitan yang bertujuan untuk menggabungkan komponen-komponen menjadi satu rakitan produk. Dalam kegiatan manufaktur di sini akan terjadi perubahan-perubahan fisik (baik bentuk maupun dimensi ukurannya) ataupun sifat-sifat kimiawi dari material yang dikerjakan. Proses ini memberikan nilai tambah terhadap material yang bersangkutan. 

10. Distribusi Output

    Hasil dari proses produksi dapat segera didistribusikan ke konsumen atau pelanggan yang memerlukan melalui aktivitas pemasaran dan penjualan. Berdasarkan pemakaian output ini maka konsumen akan mengevaluasi fungsi atau daya guna dari output produksi tersebut. Selanjutnya keluhan dan saran-saran yang ada akan memberi informasi umpan balik bagi industri melalui kegiatan riset pasar. Dengan demikian siklus pembahasan akan berulang kali.
Next Post Previous Post