3 Bentuk Struktur Organisasi

Struktur Organisasi, Organisasi Secara Fungsional, Organisasi Secara Divisional Atau Departementalisasi, Organisasi Matriks

Struktur Organisasi Dapat Bervariasi Tergantung Pada Ukuran Organisasi, Tujuan, Industri,  Dan Preferensi Manajemen

    Menurut para ahli manajemen terdapat banyak jenis struktur organisasi yang dapat dibentuk untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi. Varian-varian bentuk struktur organisasi ini, sebagaimana diutarakan para ahli manajemen Griffin dan Ebert, 2000 serta Stephen Robbin dan Mary Coulter, 2005 yaitu bentuk struktur organisasi dapat direkayasa oleh pimpinan organisasi menurut cara pandang sejauh mana kedalaman spesialisasi, departementalisasi dan alur hierarki proses pengambilan keputusan akan dibentuk.
    Struktur organisasi adalah kerangka kerja yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk mengatur hubungan-hubungan internal, hierarki, otoritas, tugas, tanggung jawab dan alur komunikasi antara anggota-anggota dalam organisasi. Struktur organisasi mencakup pembagian peran, tugas, tanggung jawab, tingkatan manajemen seperti departemen atau divisi serta cara komunikasi dan keputusan yang dibuat. Tujuan struktur organisasi adalah untuk mencapai efisiensi, efektivitas, koordinasi dan pencapaian tujuan organisasi dengan baik. Untuk itu terdapat tiga bentuk organisasi sebagai berikut:

1. Organisasi Fungsional

    Dalam struktur organisasi fungsional dapat dibentuk dimana di dalamnya kewenangan ditentukan oleh pola hubungan antara berbagai fungsi manajemen atau tugas-tugas yang spesifik yang sesuai dengan fungsinya. Bentuk struktur organisasi ini banyak dijumpai di perusahaan usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam perpektif organisasi perusahaan, bentuk organisasi seperti ini digelar dengan membentuk bagian produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan seterusnya. Sedangkan dalam perspektif organisasi pemerintahan dan organisasi fungsional dapat dijumpai dalam struktur organisasi departemen teknis yang meliputi kegiatan-kegiatan fungsional dari masing-masing direktorat yang ada di bawah departemen tersebut.

2. Organisasi Divisional Atau Departementalisasi

    Struktur organisasi ini dibentuk dalam organisasi yang ruang lingkup kegiatan manajerialnya menjadi sangat kompleks dan besar. Organisasi seperti ini diperlukan untuk menangani permasalahan-permasalahan yang mungkin tidak tertangani, jika organisasi tersebut dibentuk secara fungsional. Dalam perspektif perusahaan, organisasi divisional biasanya dilakukan atas dasar divisi atau departemen yang terkait erat dengan produk-produk perusahaan. Beberapa unit organisasi ini mungkin dapat diberikan pelimpahan kewenangan secara penuh seperti dalam bentuk SBU (strategic business unit) atau unit bisnis strategis. Dalam perspektif organisasi pemerintah, organisasi kabinet pemerintah biasanya dibentuk atas dasar konsep departementalisasi. Departementalisasi ini dirumuskan dengan mengkaitkannya secara erat dengan strategi pembangunan sektoral yang menjadi perhatian utamanya. Maka terbentuk struktur organisasi dibawah presiden, masing-masing departemen pertanian, departemen perdagangan, departemen perindustrian, departemen perhubungan, departemen telekomunikasi, departemen ketenagakerjaan dan departemen lainnya. Di negara sedang berkembang (NSB), jumlah departemen ini bisa di atas dua puluh (20) unit kerja. Sedangkan di negara maju dan negara industri, struktur organisasi kabinetnya menjadi lebih ramping dan efisien, dengan jumlah departemennya yang lebih sedikit (biasanya kurang dari 10 unit). Hal ini dapat dilakukan karena sebagian kewenangan telah dilimpahkan secara penuh kepada unit-unit organisasi pemerintah di tingkat bawahnya, yaitu pada pemerintahan daerah tingkat 1 dan tingkat 2. Syarat dari terbentuknya organisasi pemerintahan yang terakhir ini adalah telah dijalankannya proses otonomi daerah dengan konsisten, demokratis dan terdesentralisasi.

3. Organisasi Matriks

    Organisasi seperti ini dibentuk sedemikian rupa dimana kelompok tim kerja melakukan tugas secara khusus dan mereka dapat melakukan pelaporan kepada lebih dari satu unit organisasi di atas. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam menangani proyek-proyek khusus sambil tetap mempertahankan fungsi-fungsi inti. Jadi bentuk organisasi ini berbeda dengan bentuk organisasi secara fungsional dan secara divisional atau departementalisasi yang mengacu pada alur sistem pelaporan ke satu unit organisasi di atasnya. desain organisasi matriks ini dapat juga dibentuk secara tidak formal, tetapi dikaitkan pada struktur alur garis organisasi yang ada. Sistem pertanggung jawabannya berapa pada pimpinan puncak organisasi atau pimpinan departemen yang ada dalam suatu organisasi.
Next Post Previous Post