2 Macam Teknik Sampling

Macam-Macam Teknik Sampling

Sampling Mungkin Tidak Asing Terdengar Di Telinga Mahasiswa Pada Umumnya Yang Sedang Menyusun Skripsi Untuk Pengolahan Data

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai macam teknik sampling yang dapat digunakan, secara sistematis teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling meliputi: simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random dan area random. Nonprobability sampling meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling. Kami akan menjelaskannya untuk kamu secara lengkap sebagai berikut:

1. Probability sampling
    Dalam metode penelitian survei lebih banyak menggunakan teknik probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan probabilitas (peluang) yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster), sampling menurut daerah.

  • Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam posisi itu. Cara demikian dapat dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

  • Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Sebagai contoh suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang bertingkat, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus SD=250, SMP=200, STM, 1200, S1=500, S2=100

  • Disproportionate stratified random sampling
Teknik ini biasanya digunakan untuk menentukan jumlah, bila jumlah populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai 5 orang lulusan S3, 15 orang lulusan S2, 100 orang lulusan S1, 500 orang SMU, 800 orang smp. Maka 5 orang lulusan S3 dan 15 orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil apabila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.

  • Cluster Sampling (area sampling)
Teknik sampling daerah ini dapat digunakan untuk menentukan sampel apabila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas, sebagai contoh penduduk dari suatu negara, provinsi atau kota. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Sebagai contoh misalnya di Negara Indonesia terdapat 37 provinsi dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsi, maka pengambilan 10 provinsi itu dilakukan secara random (acak). Tetapi perlu kamu ingat, karena provinsi-provinsi di Negara Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka dalam pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Karena di provinsi Indonesia ada yang penduduknya padat dan ada yang tidak padat penduduknya, Ada yang mempunyai hutan banyak dan ada yang tidak mempunyai hutan, ada yang memiliki sumber daya alam seperti emas, nikel, batubara dan gas alam dan ada juga yang tidak memiliki sumber daya alam seperti gas alam, batubara, nikel dan emas. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga dalam pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
    Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui 2 tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap kedua menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.

2. Nonprobability sampling
    Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur dan anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan sampling snowball.

  • Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi terdiri dari 45 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 45. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor genap saja, nomor ganjil saja atau kelipatan dari bilangan tertentu. Sebagai contoh kelipatan dari bilangan 3. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1,3,6,9,12,15,18,21,24,27 dan seterusnya sampai 33.

  • Sampling kuota (quota sampling)
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota yang diinginkan). Sebagai contoh, kamu melakukan penelitian tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan guna meningkatkan penjualan di Toko Pakaian Angga Bekasi dengan menggunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel yang ditentukan 200 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian skripsi kamu dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
    Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi setidaknya 100 orang anggota sampel atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 anggota sampel.

  • Sampling insidental (accidental sampling)
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang yang bersangkutan layak digunakan sebagai sumber data.

  • Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang apabila ditambahkan jumlahnya, tidak akan menambah keterwakilan sehingga tidak akan mempengaruhi nilai informasi yang telah diperoleh. Sebagai contoh seperti membuat kopi jika gulanya sudah jenuh maka ditambah gula berapapun tidak akan menambah manis kopi yang ada di gelas, bahkan kalau sudah jenuh gula diaduk tidak akan larut, jadi teknik sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel yang memperhatikan nilai kejenuhan sampel. Sampel jenuh juga sering diartikan sampel yang sudah maksimum, karena ditambah berapapun jumlah populasinya tidak akan mengubah keterwakilan populasi.
    Sampling jenuh berbeda dengan sampel total. Sampel total adalah teknik menentukan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil dan kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah dari sampel total adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

  • Purposive sampling (judgement, selective atau subyektif sampling)
Apabila penelitian menggunakan metode kualitatif, maka teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling, seperti yang sudah dikemukakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tententu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek dan situasi sosial yang yang diteliti.

  • Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya berjumlah sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka dalam hal ini peneliti mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data dan informan akan semakin besar. Sebagai contoh bola salju yang menggelinding lama-lama menjadi besar.


Apakah artikel gratis kami dapat membantu kamu?

Jika kamu merasa kami membantu, harap pertimbangkan untuk berbagi pengalaman kamu dengan orang lain. Kami sangat menghargainya, terima kasih telah berkunjung dan jangan sungkan untuk datang kembali. Semoga harimu senantiasa menyenangkan

Semoga yang kami sampaikan dapat membantu kamu dalam mengetahui macam-macam sampling yang dapat kamu gunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi dan semoga artikel ini bermanfaat. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya.
Next Post Previous Post