2 Strategi Pengembangan Produk

Pengembangan Produk Beserta Strateginya

Pengembangan Produk Agar Dapat Bersaing Dengan Kompetitor Untuk Meningkatkan Keuntungan

Di zaman yang pesat dengan teknologi digital yang semakin canggih, seorang wirausahawan dan perusahaan di tuntut untuk terus memperbaharui produk yang mereka produksi kendati pesaing dapat memenangkan persaingan jika kamu tidak melakukan pengembangan produk, Dengan kita melancarkan serangan yaitu dengan menggunakan strategi pengembangan produk kita mampu bersaing dengan para kompetitor-kompetitor tersebut. Sebelum kita membahas mengenai strategi pengembangan produk terlebih dahulu kita akan membahas apa itu pengembangan produk?

Pengembangan produk adalah suatu proses produksi dari barang mentah menjadi barang jadi yang dilakukan oleh perusahaan atau wirausahawan untuk merubah desain produk lama atau menambahkan kegunaan produk yang diharapkan dapat memenuhi keinginan pasar, kebutuhan konsumen dan pelanggan

Mungkin kalian bertanya mengapa sih diperlukan pengembangan produk?, menurut kami ini penting agar suatu perusahaan mampu bersaing dengan pesaing-pesaingnya, kita akan membahasnya bersama untuk kamu sebagai berikut:

1. Menjamin kelangsungan bisnis suatu perusahaan
Dengan kita melakukan strategi pengembangan produk secara tidak langsung dapat memperpanjang umur suatu perusahaan untuk tetap berdiri dan tidak mengalami kebangkrutan.

2. "Product life cycle
Siklus hidup produk ini diterapkan untuk menaik penurunan yang terjadi setelah mencapai puncak penjualan maka secara alamiah produk akan turun dratis akibat kejenuhan produk. Kejenuhan produk ini dapat diidentifikasi dengan melihat penjualan produk perbulan dan pertahun, komplain yang tidak ditangani dengan baik yang membuat reputasi produk semakin buruk serta distribusi yang lambat. Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan dengan riset pasar, beriklan, pemasaran, promosi massal produk, ada juga istilah dari siklus hidup produk yang dilakukan untuk menarik trends penurunan yaitu dengan memperbaiki dan melakukan perubahan yang signifikan seperti pengemasan ulang produk, pemotongan harga dan penambahan bonus produk (gratis bonus 10% dengan harga tetap).

3. Kondisi pasar yang berubah
Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun kebutuhan dari masyarakat terus mengalami perubahan oleh karena itu kita sebagai wirausaha dan perusahaan harus melakukan riset kepada konsumen dan pelanggan dengan mengenali identitas responden yaitu untuk memudahkan mengenai gambaran umum tentang karakteristik pada responden seperti usia responden, jenis kelamin, pekerjaan dan frekuensi kunjungan. Dengan kita mengetahui gambaran umum tentang karakteristik responden yaitu kategori usia yang akan memungkinkan responden juga bervariasi berdasarkan umur yang berpengaruh kepada sisi konsumen dan produk yang dipasarkan, umur juga berpengaruh atas penentu tindakan, keputusan pembelian produk.

4. Sasaran keuangan
Tujuan dari sasaran keuangan adalah untuk perencanaan yang membutuhkan persiapan dana dari jangka waktu yang telah di tentukan sebelumnya. Contohnya kita ingin dalam jangka waktu 2 tahun mendatang menyiapkan model baru untuk produk yang kita pasarkan, maka dari sekarang kita harus menghitung uang yang harus dikeluarkan untuk dapat menyiapkan model baru untuk produk yang kita pasarkan seperti mobil dengan model baru yang lebih elegan yang nantinya hasil dari penjualan mobil tersebut yang akan menjadi aset keuangan kita dalam mempersiapkan perencanaan di masa yang akan datang dan apabila dilakukan dengan cara yang benar, besar kemungkinan hal ini akan memberikan tujuan dan rencana jangka panjang pada keuangan kamu dan keuangan perusahaan.

5. Diversifikasi Usaha
Hal ini sama pentingan agar bisnis yang kita jalani memiliki keanekaragaman produk dan mempunyai banyaknya lokasi pendistribusian untuk memperluas pasar dengan mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, permintaan pasar agar memiliki keunggulan dalam bersaing yang nantinya dapat memaksimalkan keuntungan (profit).

6. Regulasi
Peraturan-peraturan yang ditentukan oleh perusahaan harus sejalan lurus dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya maka dibentuk SOP (Standard Operating Procedure) dalam bahasa indonesianya yaitu standar operasional prosedur yang merupakan suatu alur panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional atau produksi suatu perusahaan berjalan dengan lancar. Itulah mengapa standar operasional prosedur sangat berperan penting pada perusahaan, salah satunya adalah memproduksi barang baru, pendistribusian, promosi dan mempercayai konsumen dan pelanggan ketika akan membuka cabang baru yang menjangkau mereka. 

Tahukah kamu bahwa pengembangan produk adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah dilakukan?
Kita harus terus bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan perubahan-perubahan yang terjadi meliputi:
1. Teknologi
2. Pesaing
3. Selera konsumen
4. Regulasi
5. Pemasok

Aspek-aspek internal perusahaan yang perlu di kelola untuk mencapai tujuan dalam pengembangan produk antara lain:
1. Iklim lingkungan
2. Tekanan pekerjaan yang tinggi
3. Frustasi karena adanya potensi perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik
4. Enggan untuk beradaptasi dengan keadaan baru (Resistence to change)

Membahas mengenai strategi pengembangan produk kita juga perlu membahas perbedaan produk dan produk baru hasil dari pengembangan yang telah dilakukan sebagai berikut:

1. Produk yaitu benda nyata berwujud atau jasa yang direalisasikan secara sistematis dan rasional untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen dan pelanggan.

2. Produk baru merupakan produk (barang atau jasa) yang berbeda dengan produk telah ada di pasaran yang merupakan perpaduan dari kreatifitas dan inovasi yang memunculkan varian produk baru yang secara langsung memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan masyarakat.

Produk baru ini memiliki pengaruh yang besar bagi konsumen dan pelanggan sehingga diharapkan dapat bisa bersaing dengan produk kompetitor dan memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen atau pelanggan.

Produk baru menurut pengaruhnya bagi perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian meliputi:
1. Inovasi kontinu
    Perubahan produk ini tidak terlalu besar hanya memberi sentuhan elegan pada body dan layar yang memberikan pengaruh kecil pada perilaku konsumen contohnya seperti mobil dan ponsel dan lain-lain.

2. Inovasi kontinu dinamis
    Inovasi ini berbeda karena produk cukup banyak dan memerlukan tingkat belajar yang medium dari konsumen contoh seperti arloji digital, sikat gigi listrik, mesin cukur listrik dan lain-lainnya.

3. Inovasi diskontinu 
    parameter inovasi yang bersumber dari ide-ide baru dan inovasi-inovasi terbaru yang menghasilkan terobosan terbaru yaitu teknologi dan memajukan industri ke tingkat yang baru seperti PLC, SCADA, HMI, ANN dan ROBOTIC.

5 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerimaan produk baru di masyarakat
1. Kompleksitas komersialisasi
2. Kegunaan relatif dari produk
3. Kompatibilitas terhadap budaya atau norma
4. Triability
5. Communicability

Setelah kita membahas mengenai produk lama dan produk baru serta 5 faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerimaan produk baru. Saatnya kita bersama membahas mengenai 2 strategi pengembangan produk yaitu strategi reaktif dan strategi proaktif beserta perbedaanya sebagai berikut:

1. Strategi reaktif
Strategi pengembangan produk ini dilakukan sebagai respon dari pesaing dan kondisi pasar yang berubah seiring dengan selera konsumen yang berbeda-beda dan perubahan zaman berikut ini macam-macam strateginya
  • Strategi defensif
Strategi defensif sama dengan membuat suatu aksi pertahanan untuk melindungi perusahaan terhadap produk baru yang di keluarkan oleh kompetitor yang meraih kesuksesan di pasar.
  • Strategi imitatif 
Strategi imitatif bertujuan untuk meniru produk baru yang dihasilkan oleh pesaing sebelum produk tersebut merebut pangsa pasar (market share).

  • Strategi second but better
Strategi second but better menyiasati dengan menunggu hasil pemasaran produk baru dari pesaingnya dengan mengetahui prospek baik dari produk kompetitor yang dirasa akan membahayakan perusahaan, selanjutnya perusahaan bukan hanya meniru produknya tapi mengembangkan produk kompetitor itu menjadi produk yang lebih baik dengan syarat perusahaan harus fleksibel, dinamis, efektif, dan efisiensi.

  • Strategi responsif
Strategi responsif digunakan dalam menanggapi dan mengatasi permintaan pasar dalam jumlah yang sangat besar, memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar dalam waktu dekat, menangani varian produk yang sudah berada di titik jenuh atau penurunan produk, memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen dan pelanggan, menangani ketidakpastian kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar. Dalam strategi ini berisikan pemahaman dan kemampuan manajemen rantai pasok (supply chain).

2. Strategi proaktif
Strategi proaktif dilakukan atau dipakai jika perusahaan mengkhususkan untuk mengalokasikan sumber-sumbernya kekayaan perusahaan untuk mengantisipasi kondisi di masa depan dengan melakukan pengembangan produk mulai dari ide sampai tindakan dari perusahaan sendiri. strategi ini meliputi:

  • Strategi R&D
Strategi R&D dilakukan jika perusahaan berusaha untuk mengembangkan produknya barunya secara teknis dengan kata lain aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan berinovasi menciptakan produk-produk baru yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan dari setiap konsumen yang berbeda-beda.

  • Strategi marketing
Strategi marketing menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam membuat suatu produk yang sesuai dengan selera konsumen sehingga dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen dan pelanggan.

  • Strategi Entrepreneurial
Strategi entrepreneurial merupakan yang proaktif karena strategi ini memberikan kesempatan kepada seseorang wirausahawan (entrepreneur) untuk mewujudkan idenya dengan membuat divisi tersendiri dan mengumpulkan sumbernya. Biasanya strategi ini dilaksanakan pada perusahaan yang sudah besar dan mapan.

  • Strategi  Akusisi (acquistion)
Strategi acquistion dilakukan jika perusahaan ingin mengambil alih atau membeli perusahaan lain yang menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru bagi perusahaan atau berkontribusi besar pada penjualan di pasar.

5 waktu yang tepat bagi perusahaan untuk menerapkan strategi reaktif dan proaktif sebagai berikut:

1. Ketika potensi atau peluang pasar tersedia dengan pertumbuhan yang signifikan (ukuran pasar, daya beli)

2. Perlindungan terhadap inovasi

3. Sumber daya manusia (SDM) perusahaan yang memadai

4. Kekuatan persaingan dalam pasar

5. Posisi organisasi dalam sistem produksi, distribusi dan promosi

Apakah artikel gratis kami dapat membantu kamu?

Jika kamu merasa kami membantu, harap pertimbangkan untuk berbagi pengalaman kamu dengan orang lain. Kami sangat menghargainya, terima kasih telah berkunjung dan jangan sungkan untuk datang kembali. Semoga harimu senantiasa menyenangkan

Semoga yang kami sampaikan dapat membantu kamu dalam memahami perbedaan strategi reaktif dan strategi proaktif, karena menurut kami strategi tersebut dapat menentukan nasib suatu perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitor dan semoga artikel ini bermanfaat. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya.
Next Post Previous Post