6 Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik

Tata Letak Pabrik, Analisis Produk, Analisis Proses, Analisis Pasar, Analisis Mesin, Analisis Luas Area, Pengembangan Alternatif Tata Letak, Perancangan Tata Letak Mesin

Perencanaan Tata Letak Pabrik Yang Baik Dapat Membantu Meningkatkan Efisiensi Produksi, Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya

    Perencanaan tata letak pabrik atau perencanaan layout pabrik adalah proses merancang tata letak fisik dari berbagai elemen dalam sebuah pabrik atau fasilitas manufaktur. Ini mencakup penentuan lokasi dan pengaturan peralatan, mesin, area kerja, jalan, dan fasilitas pendukung lainnya di dalam pabrik. Tujuan dari perencanaan tata letak pabrik adalah untuk mencapai efisiensi operasional, meningkatkan produktivitas, mengurangi waktu dan biaya produksi serta meningkatkan aliran proses.
    Perencanaan tata letak pabrik mempertimbangkan berbagai faktor seperti aliran material, kebutuhan produksi, faktor keselamatan, ergonomi dan pemahaman yang mendalam tentang proses produksi yang ada. Dalam proses ini, perancang harus memutuskan apakah akan menggunakan tata letak berdasarkan produk (product layout) di mana peralatan ditempatkan berdasarkan langkah-langkah produksi atau tata letak berdasarkan proses (process layout) di mana peralatan dikelompokkan berdasarkan jenis proses yang serupa. Berikut ini beberapa langkah-langkah umum yang diperlukan dalam perencanaan tata letak pabrik sebagai berikut:

1. Analisis Produk

    Analisis produksi adalah aktivitas untuk menganalisis jumlah produk yang harus dibuat. Dalam langkah ini analisis akan didasarkan pada pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.

2. Analisis Proses

    Analisis proses adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produk atau komponen yang telah ditetapkan untuk dibuat. Dalam langkah ini akan pula dipilih alternatif-alternatif proses dan macam mesin atau peralatan produksi lainnya yang paling efektif dan efisien untuk diaplikasikan.

3. Analisis Pasar

    Analisis pasar merupakan langkah penting dalam rangka mengidentifikasikan macam dan jumlah produk yang dibutuhkan. Informasi tentang volume produk akan sangat penting dalam rangka menetapkan kapasitas produksi yang pada gilirannya akan memberikan keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi lainnya yang harus dipasang dan diatur tata letaknya.

4. Analisis Macam Dan Jumlah Mesin Serta Luas Area Yang Dibutuhkan

    Memperhatikan volume yang harus dibuat, waktu standar untuk menghasilkan satu unit produk, jam kerja dan efisiensi mesin, maka jumlah mesin termasuk juga operator yang diperlukan dapat dikalkulasi. Selanjutnya luas area dari stasiun kerja (work station) dapat dianalisis berdasarkan pada luas area mesin yang dipasang.

5. Pengembangaan Alternatif Tata Letak (layout)

    Mesin-mesin atau fasilitas produksi yang telah dipilih macam atau jenis dan dihitung jumlah yang diperlukan maka persoalan yang dihadapi adalah bagaimana harus diatur tata letaknya di dalam pabrik. Di dalam pengembangan alternatif tata letak untuk kemudian dipilih satu alternatif tata letak yang terbaik akan mempertimbangkan hal-hal seperti berikut:
  • Analisis ekonomis yang didasarkan pada macam tipe layout (tata letak) yang dipilih.
  • Analisis aliran material (material handling) dengan memperhatikan volume, frekuensi dan jarak perpindahan material. Analisis kuantitatif maupun analisis kualitatif perlu dilakukan guna memperoleh tata letak letak mesin dan fasilitas produksi yang memberikan total material handling costs yang serendah-rendahnya.
  • Perencanaan pola aliran material yang harus bergerak pindah dari satu proses kerja ke proses kerja yang lain.
  • Pertimbangan-pertimbangan yang bersangkut paut dengan luas area yang tersedia, letak kolom bangunan, struktur organisasi dan lain-lain.

6. Perancangan Tata Letak Mesin Dan Departemen-Departemen Dalam Pabrik

    Hasil dari analisis terhadap alternatif tata letak (layout), selanjutnya akan dipakai sebagai dasar pengaturan fasilitas fisik dari pabrik yang terlibat dalam proses produksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penetapan departemen-departemen penunjang (kantor, penyimpanan, fasilitas personel, area parkir dan lain-lain) serta pengaturan tata letak departemen masing-masing akan didasarkan pada kebutuhan. Struktur organisasi yang ada dan sederajat hubungannya.

    Langkah-langkah di atas yang bisa kita jumpai dalam perencanaan tata letak pabrik. Setelah analisis tersebut di atas dilakukan dan tata letak mesin dan departemen dibuat barulah bangunan fisik pabrik didirikan mengelilingi fasilitas-fasilitas fisik tersebut.
Next Post Previous Post